http://materialize-template-gisariweb.blogspot.com/
http://materialize-template-gisariweb.blogspot.com/2016/02/aku-dan-wanita-manis-itu-part-4.html
item

AKU DAN WANITA MANIS ITU (PART 4)

AKU DAN WANITA MANIS ITU (PART 4)

Jumat, 12 Februari 2016

Pasangan Nama pada janur kuning itu cukup lama aku pandangi. Nama Dara dan Ridwan terpampang di atas kertas menggantung yang tidak henti diterpa angin.
Aku sedang menguatkan hatiku untuk hadir diacara akad nikahnya walau aku tidak diundang. Tidak cukup sulit bagiku mengetahui dimana dara akan menikah. Karena kami satu kantor. Undangan itu sudah dikirim minggu lalu.

Aku masih ingat betapa terkejutnya aku ketika itu waktu aku tau bahwa nama pada undangan itu adalah dia.

Aku beranjak dari kursiku. Aku menggenggam undangan itu. Aku menarik nafas ketika aku sudah dekat meja kerjanya. Tertutupnya hubungan kami bahkan dilingkungan kantorpun membuat aku tidak berkata apa-apa ketika ada dihadapannya dan meletakkan undangan itu didepan komputernya.

Dara tidak berkata apa-apa, dia berdiri dan langsung menarikku keluar ruangan kantor. Belum banyak orang pagi itu. Hanya beberapa kawan kantor dara yang cukup terkejut ketika tiba-tiba dara menggenggam tanganku dan menarikku keluar.



Dara menutup pintu darurat itu ketika kami sudah didalamnya. Seketika itu juga dia manrik tubuhku untuk lebih lekat dengannya dan menarik belakang kepalaku dengan tangannya dan saat itu juga bibir lembutnya menyatu dengan bibirku. Kami berciuman, cukup lama dan aku tidak mampu untuk tidak menikmatinya.

Dara menarik bibirnya dari bibirku, dia memandangku dan berkata.

“Aku mencintaimu kris, bawa aku… kemanapun sebelum hari pernikahan itu…” katanya dan menghambur keluar menuju mejanya kembali.

Aku tidak mampu berkata apa-apa, bibir lembutnya masih menghipnotisku atas semua fikiran normalku. Manis lembut dan menyemangatkan.

Aku keluar dari ruangan itu dan memutuskan untuk membawa Dara ke semarang tempat dimana kawan lamaku membuka usaha fotografinya yang cukup berkembang pesat.

Namun, disinilah aku saat ini, dibawah janur kuning yang telah melengkung dengan tulisan nama dara dengan pasangannya. dan itu bukan namaku.

Hancurnya hatiku saat ini entah mengapa justru memperkuat langkahku untuk berjalan menuju acara sakral itu akan dilangsungkan.

Aku melangkah dengan bayangan bibir dara yang tak pernah mungkin bisa aku lupakan…

To be continued.

Sumber : http://ocehanburung.blogdetik.com/2015/01/22/aku-dan-wanita-manis-itu-part-4

Iklan
Unknownhttps://www.blogger.com/profile/04217271104478267995
0 0 http://materialize-template-gisariweb.blogspot.com/2016/02/aku-dan-wanita-manis-itu-part-4.html http://materialize-template-gisariweb.blogspot.com/2016/02/aku-dan-wanita-manis-itu-part-4.html Tidak ada komentar:

Kontributor